REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar Ilmu Politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Mana mengatakan pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien dan Dedi Mulyadi-Aceng Fikri paling berpeluang diusung Partai Golkar di Pilkada Jawa Barat 2018.
"Kalau dari simulasi yang ada pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien menjadi sangat penting bagi Golkar. Sebagai sosok yang selalu menempati top survei, Ridwan Kamil diyakini bisa menempatkan Golkar sebagai pemenang di Pilgub Jabar 2018," kata Firman Mana ketika dihubungi melalui telepon oleh wartawan di Bandung, Jumat.
Terlebih, kata dia, sosok Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil juga menyambut baik jika dipasangkan dengan Daniel Muttaqien yang saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI asal Dapil Kabupaten Indramayu.
Menurut dia, Daniel yang merupakan kader Partai Golkar ini dinilai sebagai sosok pemimpin muda yang dapat bersinergi dengan Ridwan Kamil. "Dan Kang Emil berharap bersandingnya dia dengan Daniel akan mendongkrak dukungan di wilayah pantura yang diakui masih lemah," kata dia.
Sementara itu, terkait adanya simulasi untuk memunculkan pasangan Dedi Mulyadi-Aceng Fikri oleh Partai Golkar di Pilkada Jawa Barat 2018, ia juga menilai pasangan ini berpotensi diusung Golkar.
Selain didasari kesiapan Aceng Fikri untuk bersanding dengan Dedi Mulyadi, peluang itu terdorong pula oleh belum adanya kesepakatan yang dihasilkan dari koalisi yang dibangun Golkar dengan PDIP. "Dan yang terpenting, dengan kepemilikan hanya 17 kursi tiga kursi untuk memenuhi syarat minimal pengusungan calon. Hanura yang memiliki tiga kursi di DPRD Jabar dapat menggenapkan dukungan, sehingga Golkar dapat mengusung pas," kata dia.
"Lantas pertanyaannya, apakah pasangan ini mampu mengalahkan duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien? Sebab, elektabilitas dan popularitas Aceng Fikri saya kira belum terlalu menjual," katanya.
Ia menuturkan apabila Partai Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi-Aceng Fikri maka keputusan itu harus dibarengi kerja mesin partai yang maksimal, sehingga popularitas dan elektabilitas Aceng Fikri bisa terdongkrak, minimal mendekati popularitas dan elektabilitas Dedi Mulyadi.
Menurut dia, sosok Dedi Mulyadi juga berpeluang berpasangan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Akan tetapi, kata Firman, opsi tersebut sebaiknya dijadikan alternatif terakhir oleh Golkar karena selain bukan kader partai yang dapat menggenapkan syarat dukungan minimal, Deddy Mizwar pun dinilainya tak memiki kedekatan emosional dengan Dedi Mulyadi.
"Ini dikarenakan sosok Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar sama-sama mengincar posisi Jabar Satu, political chemistry-nya akan sulit terwujud," katanya.