Jumat 15 Sep 2017 16:24 WIB

Petani Karangasem Gelar Ritual Mohon Hujan

Petani menunjukkan tanah sawah yang retak karena dilanda kekeringan. Untuk memohon hujan, petani di Karangasem Bali pun mengelar ritual memohon hujan (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Petani menunjukkan tanah sawah yang retak karena dilanda kekeringan. Untuk memohon hujan, petani di Karangasem Bali pun mengelar ritual memohon hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Sebuah kegiatan ritual gebuk ende untuk memohon hujan saat musim kemarau seperti sekarang digelar para petani di Kabupaten Karangsem, Bali timur, Jumat (15/9). Atraksi dan kegiatan ritual itu dilakukan para petani dalam pertunjukkan Festival Subak di Lapangan Mamed, Desa Sinduwati, Kecamatan Sideman, yang berlangsung selama tiga hari, 14-16 September 2017.

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri mengatakan, ritual memohon hujan yang diperagakan petani kali ini bertujuan agar hujan turun dan Kabupaten Karangasem tidak mengalami kekeringan. Dalam atraksi ritual memohon hujan tersebut para petani saling pukul menggunakan rotan. "Dalam ritual itu dipercaya jika salah seorang peserta mengeluarkan darah akibat terkena pukulan lawannya maka hujan akan turun," ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumantri.

Ritual memohon hujan saat musim kemarau merupakan tradisi turun temurun, sejak ratusan tahun silam. Dalam ritual itu dua orang petani saling berhadap hadapan untuk saling pukul. Selain pertunjukan atraksi gebug ende, dalam festival itu juga dimeriahkan para petani melakukan parade yang mendapat perhatian besar dari masyarakat dan wisatawan.

Parade melibatkan belasan petani itu menampilkan hasil pertanian seperti padi, salak dan aneka jenis buah-buahan yang ditata sedemikian rupa sehingga unik dan menarik. "Festival subak Karangasem ini juga digelar untuk memberikan semangat kepada pemuda dan pemudi untuk mencintai hasil dari petanian dan sektor pertanian harus dipertahankan," ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumantri.

Melalui kegiatan Festival Subak Karangasem diharapkan dapat menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian dengan pariwisata, mengedukasi petani dan masyarakat dalam menerapkan teknologi pertanian. Selain itu mampu menumbuhkan ekonomi kreatif yang berbasis pertanian sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk para petani.

"Semoga Festival Subak Karangasem ini mampu menjadi momentum kebangkitan para petani di Karangasem dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna, sehingga nantinya dapat menghasil produksi pertanian yang berkualitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangasem," ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumantri

Festival Subak Karangasem yang baru pertama kali digelar diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain demo alat mesin pertanian, berbagai lomba, temu usaha dan forum petani muda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement