Selasa 29 Aug 2017 17:15 WIB

Bulog Sumbar Komitmen Serap Gula Petani

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Gula pasir
Foto: Boldsky
Gula pasir

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Barat menegaskan komitmennya untuk menyerap gula petani. Hingga Agustus 2017 ini, pasokan gula yang sudah diserap Bulog Sumbar mencapai 5 ribu ton. Kepala Bulog Divre Sumbar Benhur Ngkaimi menyebutkan, pembelian gula tetap dilakukan dengan harga Rp 9.700 per kg yang ditetapkan pemerintah. Meski petani memprotes lantaran harga yang dianggap terlalu rendah, namun menurutnya penetapan tersebut sudah melalui kajian yang matang.

"Pemerintah tidak mungkin menetapkan kebijakan yang justru merugikan rakyatnya. Harga beli sebesar itu pasti sudah ada hitungan yang matang," ujar Benhur di kantornya, Selasa (29/8).

Ia menambahkan, sebetulnya Perum Bulog Divre Sumbar melakukan pembelian gula dari pabrik-pabrik milik PTPN. Artinya, tebu diserahkan dulu kepada PTPN dan pabrikan lainnya baru olahannya dibeli oleh Bulog. Kenaikan serapan gula di wilayah Sumbar sekaligus untuk mengantisipasi kebijakan Kementerian Perdagangan bahwa penjualan gula ukuran 50 kg hanya bisa dilakukan oleh Bulog. Artinya, seluruh pengecer harus melakukan pembelian kepada Bulog bila ingin menjualnya dengan ukuran di bawah 50 kg.

"Jadi yang pedagang atau pengecer ga boleh jual yang 50 kg. Kami siapkan stok yang agak lumayan banyak. Takut terjadi kekurangan stok. Nyaris di seluruh Indonesia kami sebar dan ada 430 ribu ton, dan September kami akan beli gula petani 1,4 juta ton," ujar Benhur.

Untuk menampung pasokan gula petani di gudang, Bulog berencana membangun dua gudang tambahan di Sumatra Barat yang khusus menyimpan komoditas nonberas termasuk gula.

Kementerian Perdagangan sebelumnya meminta petani tebu untuk tidak khawatir bahwa hasil panen mereka tidka terserap. Bulog telah ditugaskan pemerintah untuk membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement