Senin 05 Jun 2017 15:53 WIB

Dedi Prihatin Banyak Warga Jadi Korban Intimidasi Ormas

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Dedi Mulyadi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku prihatin dengan merebaknya kasus intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota ormas terhadap warga biasa. Apalagi, kasus tersebut muncul akibat kritikan yang dituangkan dalam media sosial.

"Dulu, saya juga pernah jadi korban intimidasi anggota ormas. Selain ancaman di bunuh, saya sempat dikepung dan kendaraan dilempari batu," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (5/6).

Jadi korban intimidasi itu sangat tidak enak. Ada rasa takut, was-was dan hidup jadi tidak tenang. Setingkat bupati saja, merasakan ketakutan yang luar biasa. Apalagi, masyarakat umum. Terlebih lagi, yang menjadi korban intimidasinya anak di bawah umur.

Karena itu, pihaknya menghimbau, kepada masyarakat bila ada perlakuan intimidasi dari oknum anggota ormas, sebaiknya segera lapor polisi. Apalagi, saat ini aparat reaksinya langsung cepat tanggap. "Jadi, jangan takut untuk meminta perlindungan terhadap aparat, bila ada perlakuan intimidasi," ucap dia.

Menurut Dedi, merebaknya kasus intimidasi atau yang sekarang populer dengan sebutan persekusi itu, akibat adanya pembiaran oleh aparat. Seharusnya, sejak dulu bibit-bibit yang bisa menimbulkan perselisihan dan intimidasi ini segera dimusnahkan. "Kalau sekarang sudah jadi bara. Jadi, susah untuk meredamnya," ujar Dedi.

Selain itu, pihaknya menghimbau juga kepada orang tua, untuk mengawasi anak-anaknya yang masih berusia di bawah umur. Jangan sampai anak-anak, terseret dalam persoalan saling membenci gara-gara media sosial. Sebaiknya, anak-anak tak punya media sosial. Sebab, bila anak di bawah umur punya medsos, maka mereka akan terseret dalam lingkaran perseteruan yang menghembuskan kebencian.

"Jangan sampai anak-anak, sejak dini kita ajarkan untuk mencela, menghina, dan membenci orang lain yang tidak sesuai dengan paham yang kita anut," tutur Dedi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement