REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Provinsi Papua, meningkatkan pengawasan terhadap distribusi minyak tanah agar tidak terjadi permainan harga pada Ramadhan 1438 Hijriah.
"Kini yang menjadi perhatian Disperindakop dan UKM Kota Jayapura yaitu distribusi minyak tanah. Ini sudah dua minggu kami melakukan panggilan-panggilan kepada seluruh distibutor dan pengecer untuk mendapatkan penjelasan," kata Kepala Disperindakop dan UKM Kota Jayapura Robert Awi di Jayapura.
Ia mengatakan pihaknya sudah memanggil para pengecer minyak tanah yang berada di sekitar wilayah Cigombong, Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura dan sekitarnya, wilayah Kampkey dan sekitarnya, kemudian wilayah Perumnas satu Expo Waena, Perumnas satu dan dua Waena.
Pihaknya juga akan memanggil para pengecer minyak tanah yang ada di Perumnas tiga Waena, Abepura, Kota Jayapura.
"Kami akan melakukan pemanggilan terhadap para pengecer minyak tanah dan selama satu bulan ke depan dilakukan penataan kembali distribusi minyak tanah terkait keluhan konsumen," ujarnya.
Menurut dia, penataan kembali sistem distribusi minyak tanah perlu dilakukan karena banyak masyarakat Kota Jayapura mengeluhkan kesulitan mendapatkan minyak tanah.
Apabila ada penimbunan stok dan permainan harga maka akan langsung ditindaklanjuti seperti merekomendasikan "pemecatan" distributor dan pengecer minyak tanah.
Bahkan, Disperindakop dan UKM Kota Jayapura akan melarang distributor dan pengecer yang terlibat penimpangan distribusi minyak tanah untuk beroperasi di Kota Jayapura.