REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan telah menyiapkan satuan tugas khusus (satgasus) pangan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan upaya untuk membantu pemerintah menekan lonjakan harga jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang.
"Kami diminta untuk menjaga stabilitas pangan. Ada dua opsi yang diperintahkan pimpinanan pada kami. Yakni membackup Depag, Bulog dn Departemen Pertanian. Dari sembilan bahan pokok (sembako) yang akan kami amankan ini, kami akan bentuk satgasus yang terdiri dari dua tim," kata Anton dalam Rapat Koordinasi Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional 1438 Hijriah/2017 Masehi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (4/5).
Anton mengatakan lonjakan harga merupakan permasalahan yang kerap mencuat jelang Ramadhan. Lonjakan terjadi biasanya karena ulah spekulan yang memanfaatkan momen Hari Besar Keagamaan untuk meraih keuntungan.
Menurutnya Satgasus Pangan Polda Jawa Barat nantinya dibagi ke dalam dua kategori. Pertama yakni tim represif atau penegakan hukum di bawah kendali langsung Direskrimsus Polda Jabar. Tim ini berfungsi sebagai penegakan hukum mengantisipasi oknum yang sengaja menimbun barang sehingga menyebabkan lonjakan.
"Spekulan jangan main mata saya sudah tahu loh. Jadi mulai dari kabupaten sampai desa ada petugas di sana," ujarnya.
Untuk membantu tim ini, Anton menyebut telah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan. Ia menginstruksikan langsung pada seluruh jajarannya melalui 4.300 Babinkamtibmas untuk mengidentifikasi bahkan menindak tegas para spekulan nakal. Tim kedua yakni di hal preventif. Kepolisian nantinya akan berkoordinasi dengan Bulog untuk menggelar pasar murah menjelang bulan Ramadan nanti.
"Tim preventif kami akan gelar pasar murah mulai H-7. Ini tinggal tentukan titik-titiknya. Operasi pasar ini sebagai kompetitor dengan hara yang murah," ucapnya.
Anton meyakini dengan operasi pasar murah dapat mengendalikan kenaikan harga. Meskipun ada gejolak tapi tidak signifikan. Ia menegaskan, bahwa kepolisian siap mengawal pangan untuk memastikan ketersediaan tidak dicurangi pihak bertanggung jawab. Sehingga masyarakat tetap mendapatkan kebutuhan dengan harga yang stabil.