REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan tidak mencemaskan pelaksanaan pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Haedar pun mengaku sama sekali tidak khawatir dengan kecenderungan suara masyarakat Muhammadiyah.

Haedar yakin bahwa seluruh anggota Muhammadiyah mampu memilih pemimpin yang baik dan layak. "Saya yakin warga Muhammadiyah cerdas dalam memilih. Saya sama sekali tidak cemas terkait Pilkada DKI nanti," kata Haedar saat ditemui di Bandara Adisutjipto, Senin (17/4).

Sementara secara umum, Haedar mengimbau agar masyarakat menyumbangkan suaranya. Ia meminta agar seluruh warga Ibu Kota Jakarta memilih sesuai dengan hati nuraninya. Selain itu Haedar juga mengkritisi aktivitas kampanye terselubung yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Termasuk pemerintah, Parpol, dan masyarakat umum.

Ia juga mengimbau agar pihak manapun berhenti membawa-bawa simbol politik, pemerintah, dan agama pada masa tenang Pilgub DKI. "Saya harap isu politik, agama, dan pemerintahan jangan dibawa-bawa. Semuanya punya dimensi masing-masing," ujarnya.

Apalagi agama, jangan dibawa terlalu jauh ke dalam investasi politik. sesuai koridor. Begitu juga dengan institusi pemerintahan yang jangan sampai dilibatkan dalam pemenangan salah satu kontestan. Karena jika kedua hal tersebut terjadi, bisa menimbulkan konflik kepentingan.

Namun demikian, Haedar mengingatkan agar semua pihak harus siap untuk menerima kemenangan dan kekalahan. "Pilkada ini kan peristiwa politik biasa. Yang tidak boleh terjadi kalau keutuhan kita berbangsa dan bernegara malah jadi korban," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika