REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Warga pun diimbau untuk mewaspadai erupsi yang terjadi serta abu vulkanik yang dikeluarkan gunung ini.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Gunung Sinabung Arif Cahyo mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB hingga 18.00 WIB hari ini, gunung tertinggi di Sumut ini telah tujuh kali erupsi. Erupsi tertinggi terjadi pada pukul 08.00 WIB dan mengarah ke Tenggara-Timur atau ke arah Berastagi.
"Akibat erupsi ini, Berastagi mengalami hujan debu, namun tidak terlalu tebal. Tadi kita langsung cek ke lapangan," kata Arif, Ahad (5/2).
Meski Berastagi dilanda hujan debu akibat erupsi Sinabung, namun jumlah wisatawan tetap terpantau ramai. Arif pun mengimbau para wisatawan dan warga untuk tetap menggunakan masker dan pelindung mata saat berada di luar ruangan.
Imbauan ini terus disampaikan mengingat abu dari erupsi gunung Sinabung sangat berbahaya jika terus terisap dan terpapar. "Itu sangat tajam seperti butir-butir pecahan kaca. Ini sangat berbahaya," ujar dia.
Terkait adanya wisatawan atau warga yang menerobos zona merah Sinabung, Arif mengatakan, hal itu memang masih ditemukan. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Pemda untuk memantau dan menyampaikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati apalagi memasuki zona merah Sinabung.
"Kemungkinan ada. Tapi imbauan kita tegas, jangan membandel apalagi sampai berani menerobos karena sangat berbahaya," kata Arif.