Rabu 16 Nov 2016 10:03 WIB

Datangi Markas Kostrad, Jokowi: Tak Terkait Isu Demo 25 November

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), memeriksa Prajurit Kostrad saat upacara pengarahan di Markas Komando Infanteri Kostrad TNI AD Cilodong, Jawa Barat, Rabu (16/11).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), memeriksa Prajurit Kostrad saat upacara pengarahan di Markas Komando Infanteri Kostrad TNI AD Cilodong, Jawa Barat, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Markas Komando Divisi I Kostrad di Cilodong, Depok, Jawa Barat, untuk memastikan kesiapan dalam mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia.

"Saya datang ke sini untuk memastikan itu," kata Jokowi usai memberi pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Komando Divisi I Cilodong, Depok, Rabu.

Presiden yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Mulyono, tiba pukul 08.10 WIB langsung disambut nyanyian dan yel-yel parjurit Kostrad.

Jokowi langsung meninjau berbagai alat utama sistem utama persenjataan (Alutsista) yang dimiliki oleh Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini. Presiden menegaskan bahwa kesiapan prajurit harus dijaga dari gangguan dari dalam maupun luar, walaupun dalam kondisi saat ini aman.

"Saya lihat (prajurit Kostrad) sangat siap, (menghadapi) ancaman bisa dari dalam dan luar, tapi sekarang sangat aman, tapi kesiapan harus tetap selalu ada," tegas Presiden.

Jokowi juga menegaskan bahwa safari yang dilakukan ke kesatuan-kesatuan TNI untuk memberikan ketenangan pada masyarakat atas kesiapan seluruh prajurit dalam menghadapi setiap ancaman.

"Untuk memberikan ketentraman pada masyarakat, sekali lagi untuk memberikan ketentraman masyarakat. Masyarakat tahu semua siap semuanya, (maka) akan tenang." kata Presiden.

Presiden juga membantah bahwa safari yang dilakukan tersebut untuk menghadapi isu demontrasi lanjutan 4 November 2016. "Tidak ada (kaitan 25 November). Nggak ada demo (pada 25 November)," kata Presiden.

Jokowi juga mengatakan bahwa TNI memiliki infrastruktur dari pusat hingga daerah yang bisa memberikan informasi yang positif pada masyarakat hingga akar rumput.

"Apabila ada perintah dari saya untuk memberikan narasi-narasi yang positif maka akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil, ada babinsa. Kalau narasi itu ditangkap dari bawah, ya masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah dilaksanakan dengan baik," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement