Sabtu 12 Nov 2016 12:51 WIB

Sinabung Kembali Erupsi

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik tampak dari kawasan Sunggal (70 km dari Sinabung), Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, (19/7).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik tampak dari kawasan Sunggal (70 km dari Sinabung), Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, (19/7).

 

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung, Karo kembali erupsi hari ini, Sabtu (12/11). Erupsi disertai awan panas guguran ini terjadi pada pukul 10.42 WIB.

"Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu 3.500 meter disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah tenggara-timur," kata petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sekaligus pos pemantau gunung Sinabung, Deri.

Deri mengatakan, angin perlahan bertiup ke tenggara-timur. Cuaca di kawasan gunung Sinabung pun terpantau hujan ringan dan diselimuti kabut.

Meski erupsi kali ini cukup tinggi, namun, Deri mengatakan, belum bisa mengalahkan tinggi kolom saat erupsi yang terjadi, Jumat (11/11) sore. Pos pemantau gunung Sinabung mencatat tinggi kolom saat erupsi kemarin mencapai 4.800 meter.

"Kemarin itu paling tinggi dalam lima bulan terakhir. Erupsi menjulang ke atas dan mencapai tinggi 4.800 meter disertai dengan awan panas guguran," kata dia.

Terkait masih tingginya aktivitas vulkanik Sinabung ini, masyarakat kembali diimbau untuk tidak memasuki dan beraktivitas di zona berbahaya yang telah ditentukan. Warga dan wisatawan diminta tidak berada di dalam radius 3 km dari puncak dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur gunung Sinabung.

Selain itu, masyarakat juga diharap tetap waspada terhadap ancaman lahar. Imbauan ini disampaikan terutama bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung Sinabung.

"Satu minggu terakhir, Sinabung mengalami peningkatan aktivitas. Kami berharap agar masyarakat menjauh dari zona terlarang," ujar Deri. n 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement