Jumat 11 Nov 2016 04:59 WIB

Orang-Orang NU, Sydney Jones, dan Massa Aksi 4 November

Para polisi wanita berjilbab ditempatkan di Jalan Ridwan Rais dalam aksi damai 4 November, Jakarta, Jumat (4/11). P
Foto:
Peneliti Terorisme Sidney Jones (paling kanan).

Kegagalan Jones dalam memahami Islam di Indonesia, karena dia tidak bisa melihat tiga hal sebagai berikut: (1). Islam di Indonesia tidak sama dengan di dunia Arab. Perbedaannya karena karakter masyakarat kita yang "tepo seliro", harmoni, memaafkan, dan lain sebagainya. bersifat sangat inklusif. Kehadiran kaum radikal dan "Jihadis" yang bercorak timur tengah  hanya mampu masuk sebagai bagian saja bukan sebagai mainstream gerakan ummat.

(2). Jones gagal melihat bahwa bagi mayoritas ummat Islam, 411 bukanlah persoalan pilkada. Urusan pilkada adalah politik kekuasaan. Bagi orang Islam, urusan membela ayat ayat Allah adalah panggilan akhirat, bukan dunia. Bagi pengamat barat, kegagalan mereka terlihat ketika menyamakan semua manusia dianalisis dalam dunia yang fana saja.

(3). Jones gagal melihat transformasi masyarakat dalam dunia baru, dunia dengan internet dan media sosial, di mana manusia manusia menemukan hirarki dirinya dalam struktur di langsung bawah Allah, bukan di bawah para ulama dan kyai. Sumber sumber ilmu yang bertebaran di internet yang diolah akalnya, membuat manusia menjadi mengenal Tuhannya secara langsung.

Dalam analogi hukum fisika  (gerak elektron, gugusan  atom atom akan mencari inti atom agar ia menyerap energi) manusia mencari kemanusiannya yang lebih besar. Mencari melalui mencari Tuhannya. Kekuatan Allah.

Jutaan massa yang melimpah ruah 411 adalah hasil gerakan manusia itu yang bersifat langsung dengan Tuhannya. Mereka adalah manusia baru. Bukan konsumen media massa. Setiap orang ada produsen. Mereka ingin didengar. Dan kita, orang2 Islam, melihat fenomena itu, sekali lagi, sebagai kekuatan Allah.

Ulama yang faham dengan situasi jaman "flat world" saat ini, berusaha untuk menjadi bagian "inti atom" sebagai perekat. Mereka berpikir kultural sebagai utama dan struktur sebagai sekunder.  Ulama yang gagal memahami, akan tetap berpikir pola lama, berusaha merebut struktur dan melupakan kultur. Habib Rizieq, contohnya, ulama yang berpikir kultur.

Jones salah berpikir tentang Habib Rizieq dan masyarakat yang bergolak kemarin. Sehingga pesan Yenny Wahid (the Wahid Institute) dan Sidney Jones kepada dunia barat tentang demo 411 mengalami kesalahan total.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement