REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno, enggan menanggapi kasus yang menimpa calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus hukum dugaan penistaan agama.
"Saya tidak akan mengomentari yang sudah masuk ke ranah hukum, saya menghormati prosesnya. Saya fokus 'kacamata kuda' untuk Pilgub DKI dan menangkap aspirasi warga," kata Sandiaga, di Jakarta Timur, Senin (7/11).
Sandiaga mengungkapkan, dirinya hampir satu tahun mengelilingi Jakarta dan menangkap aspirasi warga yang menginginkan perubahan. "Dan warga menginginkan perubahan, 70 persen dari warga Jakarta sekarang menginginkan gubernur baru," kata Sandiaga.
Hari ini, Ahok diperiksa kepolisian di Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait dugaan penistaan agama. Ahok yang mendatangi Bareskrim mengenakan kemeja batik warna coklat, diperiksa selama sembilan jam.
Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga pasangan calon. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga.
Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN. Dan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.