REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Akibat diterjang ombak besar dan angin kencang, sebuah kapal nelayan tenggelam di perairan Bagan Asahan, Sumut. Tujuh anak buah kapal (ABK) selamat, sementara empat lainnya masih hilang.
Kadispen Lantamal I Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga menyebutkan, kapal dengan nama KM Usaha Damai tenggelam, Jumat (4/11) sekitar pukul 22.30 WIB. Kapal tersebut terpantau karam sekitar enam mil arah Timur Lampu Putih ke-2 perairan Bagan Asahan.
"Akibat tenggelamnya kapal ini, empat orang dinyatakan hilang sampai saat ini. Sementara tujuh orang lainnya selamat," kata Sahala, Sabtu (5/11).
Kapal pukat apung itu tenggelam setelah diterjang ombak besar dan angin kencang saat mereka pulang melaut. Sahala menyebutkan, empat ABK yang hilang merupakan warga Tanjung Balai. Keempatnya, yakni Latif (60), warga Gang bambu Selat Lancang, Datuk Bandar Timur; Heru (55), warga Jl Rubak, Pulau Simardan; Budi (33), warga Gang SD Bertingkat, Pasar Baru, Sei Tualang Raso; dan Hasnan (58), warga Gang SD Bertingkat, Pasar Baru, Sei Tualang Raso.
Sementara tujuh awak KM Usaha Damai yang selamat, termasuk nakhoda Nanang Hadian Rafi. Keenam lainnya, yakni Putra Pratama (kepala kamar mesin), Agam (ABK), Edi (ABK), Dedek (ABK), Lukman (ABK), dan Sukri (ABK).
Menurut Sahala, keempat nelayan yang hilang hingga saat ini masih dalam pencarian TNI AL. Tujuh korban yang selamat pun ikut membantu mencari. "Pencarian kita lakukan bersama Polair dan Basarnas," ujar dia.