REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri turut menyiapkan polisi berserban dan berpeci putih untuk mengawal aksi damai ormas Islam di depan Istana Negara, Jumat (3/11). Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono menjelaskan personel khusus tersebut memang didatangkan dari beberapa daerah untuk mengawal demo kasus dugaan penistaan agama agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Dengan polisi yang masuk serban memang sudah kita siapkan Brimob nusantara yang di-backup oleh brimob Mabes Polri. Mendatangkan Brimob dari berbagai daerah yang secara spesifik mempunyai kemampuan itu salah satunya Brimob Polda Jabar sudah kita siapkan," ujar Awi, Kamis (3/11).
Awi menuturkan, polisi berserban itu sengaja dikerahkan oleh Mabes Polri untuk meredam emosi massa jika seandainya situasi memanas.
"Tentunya nanti kita akan mengimbangi dengan zikir dan membacakan Asmaul Husna dengan harapan emosi yang memuncak bisa diturunkan dengan bacaan-bacaan itu. Kita juga hanya mengingatkan saja bahwa polisi juga seiman juga dengan pedemo. Ada yang seiman," ucap Awi.
Tak ada nama khusus yang disematkan kepada pasukan berserban dan berpeci tersebut. Namun, yang jelas menurut Awi, ratusan polisi tersebut dikerahkan dari Polda Jawa Barat.
"Ada sekitar 400-an (personel berserban yang akan diturunkan saat demo). Ini dari Polda Jawa Barat memiliki kemampuan itu. Memang punya kemampuan khusus," kata Awi.
Awi menambahkan, polisi berserban itu merupakan terobosan kreatif dari Brimob Mabes Polri. Bahkan, menurut dia, sebelumnya pengerahan polisi bersurban itu sudah beberapa kali dilakukan untuk meredam aksi demo, termasuk saat Awi bertugas di Polda Jawa Timur.
"Memang kita bekali itu, ini kan trobosan kreatif dari Brimob Mabes Polri. Selama ini kan kita tidak pernah mengedepankan kekerasan. Kita kedepankan persuasif dulu. Saya di Surabaya juga sudah pernah dikerjakan di Bandung juga sudah dipersiapkan," ujar Awi.