REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin rapat rencana pengamanan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 yang digelar secara serentak di Indonesia.
"Jadi rapat malam (Sabtu) ini membahas berkaitan permasalahan peningkatan kesiapan pengamanan pilkada," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu (29/10) malam.
Saat ini, Boy mengatakan tahapan pilkada sudah mulai digelar termasuk pelaksanaan masa kampanye sehingga perlu pengamanan maksimal. Diutarakan Boy, rapat tertutup itu juga membahas masalah satuan kekuatan pada tingkat Mabes Polri dan menginventarisasi kekuatan untuk diperbantukan ke daerah.
Polisi jenderal dua itu menerangkan pembahasan juga berkaitan kepolisian akan proaktif dan antisipasi terhadap penyalahgunaan media sosial yang meresahkan masyarakat selama pelaksanaan pilkada serentak.
"Jadi kata Pak Kapolri tadi kita harus meningkatkan langkah proaktif dan antisipasif," ujar Boy.
Polisi akan meningkatkan pengamanan pada dunia maya melalui patroli siber dan memaksimalkan upaya klarifikasi hingga penyidikan terhadap tindakan penyalahgunaan media sosial yang telah melampaui batas.
Penyalahgunaan media sosial melampaui batas antara lain ujaran kebencian yang melanggar hukum Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik dan KUHP. Boy mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi berupa ajakan, hasutan dan seruan unjukrasa yang bersifat anarkis.
Mantan Kapolda Banten itu juga mengajak media massa menyampaikan informasi yang mencerahkan masyarakat agar tidak terhasut termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, penyelenggara pilkada dan TNI.