REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu berharap pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2017 tidak diwarnai isu negatif suku, agama, ras, dan antargolongan yang bisa berpotensi disintegrasi bangsa.
"Tidak boleh dong (memunculkan isu SARA dalam pilkada)," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (13/10).
Ryamizar mengatakan masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam menghadapi perbedaan sehingga keragaman harus dimaknai sebagai keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya sesama anak bangsa dalam kontestasi Pilkada seharusnya menunjukkan keunggulannya dalam memajukan daerahnya bukan dengan menampilkan SARA di setiap kampanyenya.
"Kita ini sesama anak bangsa, mau kulit hitam atau putih sehingga lebih baik menunjukkan keunggulan," ujarnya.
Ia menghimbau kepada para kandidat yang ikut dalam Pilkada serentak untuk bisa berlaku sportif dalam tiap proses Pilkada. Ryamizad menegaskan, calon kepala daerah yang kalah harus mengakui kekalahannya dan yang menang jangan sombong.
Seperti diketahui, pernyataan Cagub Pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 memicu polemik di masyarakat. Ahok dinilai telah menyinggung perasaan umat Islam serta menistakan agama.
Majelis Ulama Indonesia, setelah melakukan pengkajian menilai pernyataan Basuki Tjahaja Purnama dikategorikan menghina Al-Quran dan atau menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum.