Kamis 13 Oct 2016 17:09 WIB

Purwakarta Anggarkan Rp 5 M untuk Beasiswa Peternakan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja sedang mengambil telur pada peternakan di Pengasinan, Jawa Barat, Kamis (14/4). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang mengambil telur pada peternakan di Pengasinan, Jawa Barat, Kamis (14/4). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk beasiswa peternakan. Beasiswa itu, untuk mendanai pelajar yang tertarik di bidang peternakan. Mereka, akan diberangkatkan ke Australia guna menimba ilmu peternakan di Benua Kanguru tersebut.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya ingin ada pelajar yang menguasai teknik beternak. Makanya, mereka akan diseleksi untuk mendapatkan beasiswa. Pelajar yang lolos seleksi, akan disekolahkan selama tiga bulan di benua yang terkenal dengan bumerangnya tersebut.

"Setelah tiga bulan belajar di Australia, sekembalinya ke Purwakarta mereka akan dibelikan seekor sapi," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Kamis (13/10).

Sapi tersebut, sebagai modal untuk memulai usaha peternakan tersebut. Jadi, anak-anak yang telah belajar di Australia itu, nantinya akan menjadi percontohan serta virus bagi pelajar lainnya.

Menurut Dedi, pelajar yang akan mendapat beasiswa peternakan ini, merupakan jenjang SMA. Tadinya, mau anak-anak SMP. Akan tetapi, karena terbentur aturan di Australia, maka yang diutus adalah pelajar SMA.

Dengan pendidikan ini, pihaknya berharap para pelajar bisa meningkatkan kecintaanya terhadap peternakan. Mengingat, sektor ini sama pentingnya dengan sektor pertanian.

Apalagi, kebutuhan lokal Purwakarta akan daging sapi cukup tinggi. Mencapai dua ton per hari. Dari jumlah kebutuhan itu, 30 persennya baru bisa dipasok dari peternak lokal. Selebihnya dari peternak luar Purwakarta.

"Jadi, bila pelajar ini mampu mendongkrak peternakan sapi, minimalnya kebutuhan lokal bisa terpenuhi. Dengan begitu, Purwakarta bisa swasembada daging sapi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement