Kamis 14 Jul 2016 09:51 WIB

BPBD Sumsel Pantau Lahan Rawan Terbakar

Titik panas kebakaran hutan di Kalimantan.
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran hutan di Kalimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan (Sumsel) meningkatkan pemantauan terhadap kawasan hutan dan lahan yang rawan terbakar, memasuki musim kemarau 2016.

"Kegiatan pemantauan kawasan hutan dan lahan rawan terbakar sekarang ini lebih ditingkatkan dengan melakukan operasi udara dan darat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto di Palembang, Kamis (14/7).

Dia menjelaskan untuk melakukan operasi udara, pihaknya menggunakan dua unit helikopter sedangkan operasi darat pihaknya dibantu personel TNI, Polri, kelompok masyarakat peduli api serta Manggala Agni. Kegiatan operasi itu dilakukan di sejumlah kabupaten yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin, katanya.

Menurut dia, pemantauan kawasan hutan dan lahan perlu dilakukan untuk melakukan pencegahan sejak dini kebakaran hutan dan lahan pada kondisi sekarang ini yang mulai sering terdeteksi titik panas. Kebakaran hutan dan lahan pertanian/perkebunan perlu dilakukan pencegahan sejak dini sehingga masalah kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan berbagai aktivitas seperti yang terjadi pada tahun 2015 dapat dihindari.

Selain melakukan berbagai tindakan antisipasi itu, pihaknya juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota agar tidak membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara membakar.

"Masyarakat diingatkan untuk mematuhi imbauan itu karena jika ketahuan petugas yang melakukan pengawasan di lapangan akan diamankan dan diproses secara hukum dengan sanksi yang cukup berat berupa kurungan penjara dan denda," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement