REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekitar 1.500 aparat gabungan dikerahkan untuk mengamankan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, selama arus mudik dan balik Lebaran. General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, menjelaskan aparat gabungan tersebut akan melakukan sinergi dalam pengamanan bandara.
"Total ada 1.500 personel yang terlibat dalam pengamanan Lebaran," katanya di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (24/6). Sebelumnya, komunitas bandara setempat telah melakukan rapat untuk membahas pengamanan tersebut yang dihadiri juga oleh petugas penanganan penumpang di darat atau ground handling serta perwakilan maskapai penerbangan.
Aparat gabungan yang terlibat pengamanan tersebut, di antaranya dari Aviation Security atau petugas keamanan bandara, Polri, Otoritas Bandara, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, serta personel yang baru dilibatkan yakni dari TNI Angkatan Laut dan Basarnas. Pihaknya telah membagi tugas petugas tersebut, yakni TNI AU, Aviation Security dan Polri bertugas di bagian terminal dan parkir, sedangkan sebagian anggota lainnya bersama dengan TNI AD patroli di beberapa titik. Personel TNI AL dan Basarnas melakukan pengamanan di perairan sisi barat bandara.
"Kami meminimalkan hal-hal yang tidak kami inginkan atau mungkin ada infiltran ataupun orang-orang berniat jahat mengganggu operasional bandara sehingga tahun ini kami siapkan TNI AL dan Basarnas untuk mengamankan dari sisi laut," kata Trikora.
Seperti tahun-tahun sebelumnya jika di bandara lainnya lebih banyak diwarnai arus mudik, namun di Bali lebih banyak diwarnai arus kedatangan wisatawan. Menghadapi hal itu, enam maskapai penerbangan domestik dan internasional telah mengajukan total 161 jadwal penerbangan tambahan untuk melayani rute di sejumlah kota di Tanah Air dan rute internasional, yakni Kuala Lumpur dan Taipe.