REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan percaya pada pemerintahan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
"Kita percayakan kepada Jokowi dan JK, kami mendoakan pemerintahan sekarang ini dapat mengemban tugas dengan baik," kata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berpidato sebelum berbuka puasa bersama dengan Paguyuban Kabinet Indonesia Bersatu di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (13/6).
SBY mengadakan silaturahim dengan para mantan pejabat Kabinet Indonesia Bersatu, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga pernah mendampingin SBY pada periode 2004-2009 hadir bersma istrinya.
SBY mengatakan Paguyuban Kabinet Indonesia Bersatu yang diketuai oleh Djoko Suyanto (Menkopolhukam 2009-2014) adalah paguyuban bersifat nonpolitik dan bermaksud untuk melenggangkan persaudaraan mereka.
Dia juga mengenang kebersamaan dirinya dengan orang-orang yang pernah membantunya dalam Kabinet Indonesia Bersatu. "Banyak yang telah kita lakukan bersama demi negara ini. Jika ada hal-hal yang belum terwujud itulah bentuk kelemahan kita sebagai manusia," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Adapun yang hadir pada acara tersebut di antaranya mantan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, mantan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara yang melanjutkan Menteri Perhubungan EE Mangindaan, mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
Juga hadir mantan Panglima TNI Moeldoko, Ginandjar Kartasasmita, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin.
Ada juga mantan Panglima TNI Agus Suhartono, mantan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, mantan Kapolri Jenderal (Pur) Timur Pradopo, mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie, mantan Menteri Pertanian Suswono, dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika