Kamis 09 Jun 2016 16:11 WIB

Warga Sukabumi Diminta Waspadai Gelombang Pasang

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meminta warga di pesisir pantai selatan Sukabumi waspada.

Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir terjadi gelombang pasang air laut. "Hampir semua pantai di selatan Sukabumi diterjang gelombang pasang,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Republika, Kamis (9/6).

Gelombang pasang tersebut biasanya menerjang pada pagi dan sore hari. Gelombang pasang ini ungkap Usman, menyebabkan banjir rob yang menerjang beberapa warung di pinggiran Pantai Citepus, Palabuhanratu.

Fenomena yang serupa juga terjadi di wilayah Tegalbuleud. Hingga kini belum dilaporkan adanya warga yang menjadi korban gelombang pasang.Diperkirakan terang Usman, gelombang pasang ini akan berlangsung hingga empat hari ke depan.

Sehingga masyarakat di pinggiran diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat tergulung gelombang pasang."Gelombang pasang terjadi di hampir semua titik mulai kawasan Palabuhanratu hingga Cibangban," ujar Sekretaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu, Yanyan Nuryanto.  

Kondisi air laut pasang tersebut menyebabkan banjir rob yang menimpa puluhan warung. Hal ini misalnya terjadi di Pantai Citepus dan Cipatuguran, Palabuhanratu. Beruntung, hingga kini belum ada warga yang menjadi korban akibat gelombang pasang tersebut. Biasanya terang Yanyan, gelombang pasang air laut terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB dan pukul 10.00 WIB.

Pada saat tersebut masyarakat di pinggiran pantai sudah mengantisipasinya. Yanyan menuturkan, kondisi air pasang pada tahun ini diperkirakan akan lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement