REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, berinisial CBT (63), korban terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung dan saat ini masih dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, segera diamputasi.
"Kita cuma menunggu izin persetujuan operasi dari pihak keluarga CBT. Hal ini harus secepatnya dan mengingat kaki korban semakin membusuk," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUP H Adam Malik Medan, dr Qodri Fauziah Tanjung, SpAn dalam temu pers, Senin (23/5).
Bagian kaki korban, menurut dia, mengalami luka bakar serius hingga mencapai 60 persen dan bila terus dibiarkan dapat membahayakan keselamatan diri warga tersebut.
Oleh karena itu, katanya, tim medis RSUP Adam Malik Medan telah menyarankan kepada pihak keluarga korban agar CBT secepatnya menjalani operasi amputasi. Namun, surat izin dari pihak keluarga belum juga dikirimkan.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan operasi tersebut, tim dokter RSUP Adam Malik Medan harus terlebih dahulu meminta izin. Luka bakar yang dialami korban CBT jauh lebih parah bila dibandingkan dengan korban lainnya, yakni CM (73) juga warga Desa Gamber.
"Korban CM hanya mengalami luka bakar mencapai 30 persen di bagian kaki, tangan, badan, dan saat ini mulai kelihatan stabil. Tim dokter hingga kini terus merawat intensif kedua korban tersebut. Dan dalam 1 x 24 jam terus dipantau segala perkembangan kondisi korban," katanya.
Sebelumnya, empat warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, korban awan panas erupsi Gunung Sinabung, Sabtu (21/5), pukul 17.48 WIB, dirawat di RSU Efarina Etaham, Berastagi, Sabtu (21/5) sore dan kemudian malam dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan,
Keempat korban itu yakni IS (57), ES (55), CBT (63), dan CM (73). Dua orang di antaranya, ES (55) dan IS (57), mengalami luka bakar 80 hingga 90 persen hingga tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan.
Tim medis RSUP H Adam Malik Medan telah berusaha menyelamatkan kedua korban. Namun, kedua korban tidak tertolong lagi.
Sembilan warga Desa Gamber, Kabupaten Karo, menjadi korban awan panas erupsi Gunung Sinabung, Sabtu (21/5), pukul 17.45 WIB. Tujuh orang meninggal dunia, sedangkan dua orang mengalami luka serius.