REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut dukungan pencalonan Setya Novanto untuk maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut, hanya didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, bukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bahwa benar pencalonan Setya Novanto didukung oleh Menkopolhukam, tapi yang cukup disayangkan ternyata dukungan itu adalah dukungan pribadi dan bukan seperti yang diberitakan selama ini bahwa Setya Novanto didukung oleh RI-1," kata Doli dalam keterangannya, Selasa (10/5).
Klarifikasi bahwa tidak ada dukungan dari pihak istana dalam pencalonan Setya Novanto itu, ujar Doli, telah ditegaskan oleh Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi, sehingga sangat terindikasi adanya upaya pencatutan nama Presiden Joko Widodo dengan munculnya rumor tersebut.
"Ini ada upaya pencatutan nama pak Jokowi dan kemudian menjadi bahan 'jualan' kampanye ke DPD-DPD. Cara-cara tersebut adalah cara-cara yg tidak gentle dan tidak fair," ujar Doli.
Cara tersebut, lanjut Doli, sangat mengganggu proses demokrasi di tubuh partai dan juga dapat mereduksi visi, misi dan gagasan yang seharusnya menjadi preferensi para pemegang hak suara.
"Alih-alih punya konsep buat kemajuan Golkar, malah mengedepankan pengaruh uang dan kekuasaan, hal itu akan berdampak buruk buat pembangunan partai ke depan," ucap dia.
Persoalannya kemudian, tambah dia, adalah apakah dukungan tersebut dalam bentuk seperti apa, karena akan turut berkontribusi juga atas penentuan nasib Partai Golkar ke depannya akan dipimpin oleh pemimpin seperti apa.
"Bentuk dukungannya, apakah sebagai teman biasa, atau ada kaitan dengan urusan bisnis dan kekuasaan seperti dalam kasus Freeport dulu, kalau hal itu yang terjadi, maka upaya untuk bangkit dan mengembalikan kejayaan partai hanya tinggal mimpi. Partai ini akan tersandera dengan kepentingan orang-orang tertentu saja," ucap dia.
Sementara itu, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan membantah rumor yang menyebut dirinya mendukung penuh pencalonan Setya Novanto untuk maju memimpin Partai Golkar dan juga membantah pernah menyatakan dukungan kepada Setya dengan mengatasnamakan Presiden.
"Saya tidak pernah mengatakan mendukung siapa-siapa. Bahwa mereka teman saya, iya. Bahwa ada yang datang ke saya, juga iya. Bahwa Novanto baik sama saya, iya, kalau saya suka ke Novanto kan boleh saja, kan enggak salah," ucapnya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/5).