REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) meradang atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) kepada pendiri PAN, Amien Rais.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, yang diungkapkan Ahok soal tokoh reformasi, Amien Rais, membuktikan mantan bupati Belitung Timur itu belum dewasa.
“Kedewasaan. Kematangan dan kearifan seseorang terlihat dari caranya membawakan dirinya di hadapan publik, apalagi jika ia adalah pejabat publik,” kata Eddy Soeparno dalam pernyataannya menanggapi komentar Ahok soal Amien Rais, Senin (25/4).
Eddy menilai Ahok sebagai pejabat publik tidak pantas menumpahkan kemarahannya berulang-ulang. Terlebih, hal itu dilakukan di ruang publik dengan cara yang provokatif dan agitatif.
Menurut dia, Indonesia masih menjadi bangsa yang memiliki budaya tinggi, yang risih menyaksikan perilaku pejabat publik yang senantiasa murka untuk segala sesuatu yang menimpanya. Kesannya, seolah-olah kebenaran hanya milik Ahok sendiri.
Apalagi, Eddy menambahkan, yang diungkapkan Ahok tersebut menyinggung dan mengejek pejuang reformasi bangsa ini. Apa yang diucapkan Ahok telah menyinggung perasaan jutaan anak bangsa yang mengapresiasi era demokrasi yang kita nikmati saat ini.
“Semestinya ia (Ahok--Red) melakukan introspeksi dan perenungan diri bahwa ia tidak akan dihargai orang lain sebelum ia bisa menghargai sesamanya, baik yang memuji ataupun yang mengkritisi dirinya,” tegas dia.
Eddy menegaskan, PAN selalu menekankan tata krama dan berpolitik secara santun, termasuk menghargai para pejuang dan pencerah bangsa. Tanpa reformasi yang digagas dan diperjuangkan Amien Rais dan kawan-kawan, Indonesia tidak bisa merasakan iklim demokrasi, kebebasan berpolitik, dan kesempatan menggapai cita-cita menjadi politikus, kepala daerah, bahkan kepala negara.