REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Warga Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo korban terduga anthraks bertambah dua orang sehingga kini menjadi empat orang.
Dua warga tersebut berasal dari lokasi yang sama seperti dua korban terduga anthraks sebelumnya, yaitu di Desa Pentadio Barat, Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir di Gorontalo, Jumat (22/4), mengatakan penyebab dua warga yang terduga anthraks tersebut akibat memakan daging kerbau sakit yang disembelih oleh pemiliknya yang menjadi terduga anthraks pertama beberapa hari lalu.
"Dua warga itu berinisial VP (31 tahun) dan SB (35) yang juga merupakan warga Pentadio Barat. Diduga mereka terkena anthraks usai mengonsumsi daging kerbau milik EA (45) dan SL (23) yang sudah terlebih dahulu dirawat di rumah sakit Aloe Saboe," ungkap Roni.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Tome mengatakan kerbau milik korban hingga saat ini sudah tiga ekor yang sakit dan mati.
"Sapi milik EA yang pertama disembelih, dagingnya diminta oleh warga sekitar untuk dikonsumsi, EA sendiri menjadi terduga anthraks setelah menyembelih kerbau miliknya dan terkena darah kerbau," ucap Haris.
Hingga sekarang, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, gencar melakukan sosialisasi mengenai anthraks kepada pemilik sapi ternak di Kabupaten Gorontalo dan juga tim dokter melakukan pengobatan serta vaksinasi kepada sapi milik warga di sekitar daerah terduga anthraks.
Baca:
Sepekan, Dua Kasus Kebakaran Landa Sukabumi
Pemkot Bandung Kebut Revitalisasi Terminal