Senin 18 Apr 2016 00:00 WIB

Tiga Nelayan Ini Tunjukkan Bukti Ahok Berbohong?

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Ribuan nelayan bersama LSM melakukan aksi simbolis dengan menyegel pulau G proyek reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad (17/4). (Republika/Yasin Habibi)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).

Di tempat lain, Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban menuding Ahok membangun image seolah-olah tokoh yang sangat bersih. Bahkan menyerupai sosok Santo dalam agama kristiani. Padahal, kata dia, kenyataannya banyak hal-hal yang tidak selalu seperti itu.

"Jadi sudah dibangun imej, manusia bersih, yang salah dibuat menjadi benar, yang keliru dibuat menjadi tidak keliru. Dibuat sedemikian rupa, seperti blaming game, orang bisa membolak-balik sebuah berita di media sosial, yang jelas-jelas menurut akal sehat itu keliru," ujar Kaban kepada wartawan, Ahad (17/4).

Untuk itu, Kaban mengajak segenap kader PBB merapatkan barisan. Menurut dia, tugas kader adalah mensosialisasikan supaya tetangga dan saudara di tengah masyarakat tahu, PBB tetap sebuah partai politik yang tidak pernah lalai. "PBB tidak pernah lari dari misi-misi perjuangan, ini penting," ujarnya sebagaimana telah disampaikan di Rakornas PBB 2016 di Sentul, Bogor pada 15-16 April.

Pernyataan Ahok yang menyebut alasan penggusuran warga Kampung Luar Batang di Jakarta Utara untuk meminimalkan penyebaran penyakit tuberkulosis (TBC) juga pernah dikritik masyarakat setempat. Warga RT 03, RW 01, Luar Batang, Mustafa M Radja (48) mengatakan, Ahok berbicara tidak berdasarkan data dan fakta. Dia menuding Ahok telah menyebarkan isu yang menyesatkan.

"Ahok dapat laporan dari mana kalau warga di sini menyebarkan TBC? Jangan asal bicara saja," kata Mustafa kepada Republika.co.id, Kamis (31/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement