REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan memecat salah satu kadernya, Fahri Hamzah dari seluruh jenjang keanggotaan. Pengamat Politik Fachri Ali menilai, kemungkinan besar kesalahan yang dilakukan oleh Fahri Hamzah sangat besar.
Alasannya, pemecatan dari keanggotaan partai membutuhkan pertimbangan pelanggaran berat. “Pasti itu pelanggarannya sangat berat, hingga harus dipecat dari keanggotaan PKS,” kata Fachri Ali pada Republika.co.id, Ahad (3/4). (Fraksi PKS di DPR Belum Tahu Pemecatan Fahri Hamzah).
Namun, Fachri Ali tidak mengetahui jenis pelanggaran apa yang dilakukan oleh Fahri Hamzah sehingga membuat dirinya dipecat dari keanggotaan PKS. Kalau hanya pelanggaran ringan, bisa jadi sanksi yang dijatuhkan termasuk ringan, seperti rotasi posisi dari pimpinan DPR RI.
Soal apa kesalahan yang dilakukan Fahri Hamzah sebagai kader PKS, hanya diketahui oleh lembaga internal PKS yang mengurusi hal itu. Menurut Fachri, salah satu kesalahan Fahri adalah membela mati-matian mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto saat menjalani sidang perkara ‘Papa Minta Saham’ di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) beberapa waktu lalu.
Selain itu, nama Fahri juga mencuat setelah pasang badan saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bermaksud menggeledah salah satu ruang anggota dewan yang tertangkap operasi tangkap tangan KPK. “Namun, apa kesalahan Fahri yang paling tahu pihak internal di PKS,” kata dia.