Rabu 23 Mar 2016 07:02 WIB

Kapolda: Tindakan Anarkistis Sopir Taksi Langgar Perjanjian Unjuk Rasa

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Ratusan supir taksi dan Bajaj melakukan aksi demo menolak keberadaan angkutan umum online di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Supir taksi dan pengemudi ojek berbasis aplikasi saling lempar batu saat aksi menolak keberadaan angkutan umum online di Jakarta, Selasa (22/3).

Tanya: Seandainya benar ada demo lagi bagaimana?

Jawab: Kalau dia mau demo lagi dia harus memberitahukan kepada kita, kalau tidak memberitahukan berarti dia liar. Itu aturannya gitu. Tentu saja akan saya tindak tegas, akan saya bubarkan kalau liar begitu.

 

Tanya: Tapi pengamanan masih disiagakan?

Jawab: Ya kita tetap siaga terus, dalam kondisi demikian kita otomatis sampai sekarang ini. Salah satu upaya tindak lanjut kita pukul 21.00 WIB ini kalau mereka diharapkan hadir supaya menyamakan persepsi mereka dengan persepsi kita, itu maksudnya.

 

Tanya: Persepsi apa yang akan disamakan itu?

Jawab: Ya itu tadi bahwa tiga hari lagi kalau dia mau demo ya lapor lagi, kita buat lagi aturan main yang bener supaya tidak terulang aksi-aksi siang tadi.

 

Tanya: Ada jaminan tidak dari polisi untuk sopir taksii atau GOJEK bahwa mereka besok akan aman?

Jawab: Insya Allah, kalau nanti malam ini bisa kita sampaikan, kita beri penjelasan dan mereka juga sepakat ya kita otomatis akan merasa optimis tidak akan terjadi lagi tragedi seperti hari ini.

 

Tanya: Ada imbauan tak usah pakai atribut untuk sopir angkutan online?

Jawab: Pasti, itu nanti akan kita sampaikan. Kalau dia nanti menyampaikan mau unjuk rasa kalau perlu tributnya apa. Kalau mau pakai tanda-tanda khusus supaya tidak disusupi oleh orang tidak bertanggungjawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement