Senin 21 Mar 2016 10:57 WIB

Kapolri Benarkan 13 Prajurit TNI Bantu Tangkap Santoso

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Esthi Maharani
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya helikopter TNI-AD di Poso, Ahad (20/3) yang menewaskan 13 Prajurit TNI.

Rasa belasungkawa tersebut dipimpin langsung Kapolri Jenderal Badrodin Haiti  sebelum  Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat dan Riau. Seluruh anggota di dalam ruangan mengheningkan cipta.

"Pada kesempatan ini menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya 13 prajurit TNI yang terbaik dalam operasi Tinombala," ucap Badrodin, sesaat sebelum mengheningkan cipta, di Rupatama Mabes Polri, Senin (21/3).

Badrodin membenarkan para prajurit yang tewas merupakan bagian dari operasi Tinombala untuk menangkap Santoso. Karena itu, Badrodin mendoakan semoga amal para almarhum mendapatkan diterima di sisi Tuhan.

(Baca juga: Panglima TNI: Korban Helikopter Dimakamkan di TMP Kalibata)

Seperti diketahui, pesawat tersebut ditumpangi oleh Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Faki, Kapten Yanto (Dokter), Kolonel Heri dan Kol Ontang (BIN), dan Prada Kiky (Ajudan Danrem).

Kemudian, Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (co-pilot), Lettu Tito (co-pilot), Sertu Bagus (Mekanik), Serda Karmin (mekanik), Pratu Bangkit (avianik).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement