Sabtu 12 Mar 2016 18:30 WIB

Diduga Teroris, Siyono Pulang Tinggal Jasad

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
Densus 88 Anti Teror

Wagiyono, Sri Muryani (isteri Siyono), Ngadiman (Kepala Dusun) Brengkungan, dibawa ke Jakarta. Kepala Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Joko Widoyo, menyusul naik pesawat. Ini untuk meyakinkan jenazah yang meninggal di RS Bhayangkara itu jasad Siyono.

Kebenaran kematian Siyono juga disampaikan Joko Diyono. Ia menyampaikan berita duka ini kepada Kapolsek Cawas, AKP Totok MG. ''Ya, tadi baru saja Pak Kades Pogung telepon saya. Dia mengabarkan kalau Siyono meninggal. Berita baru sebatas itu,'' katanya.

Tidak banyak informasi tentang kematian Siyono. Kades Pogung Joko Diyono hanya menyampaikan berita duka. Soal keberangkatan jenazah jam berapa dibawa pulang, juga belum jelas. Yang jelas, jenazah almarhum diangkut mobil ambulance ditemani Wagiyono, Ngadiman, dan Sri Muryani.

Suasana kampung Brengkungan tak ada tanda-tanda duka. Tetangga dekat sekalipun, tak ada yang tahu. Kebanyakan warga kampung pelosok yang sebagian warga petani dan buruh tani itu sedang berada di ladang. Rumah duka pun sepi. Marso Diyono 'sembunyi' di rumah Wagiyono.

Soal pemakaman, Marso Diyono, langsung memilih pemakaman umum Dukuh Brengkungan. Ia meyakini tak ada yang mempersoalkan hal ini. Petugas kepolisian juga mencoba mengamankan soal pilihan lokasi makam, agar tidak ada protes dari warga lain.

Meski begitu, keluarga Marso Diyono tak faham betul masalah penangkapan Siyono hingga menyebabkan kematian itu. Apalagi, ia dikaitkan dengan pelaku teroris. ''Saya ini orang bodoh. Tidak tahu angka dan tulis. Handphone saja tidak mudheng (tak faham) cara memakainya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement