Sabtu 13 Feb 2016 07:21 WIB

Peneliti Curiga Virus Zika Sengaja Diciptakan untuk Meneror

Red: Ilham
Larva nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menyebarkan virus Zika di Brasil.
Foto: Reuters/ Josue Decavele
Seorang dokter memeriksa wanita hamil yang diduga terinfeksi Zika, di bangsal bersalin rumah sakit di Guatemala City, Guatemala

Ia mengungkapkan, masyarakat global seakan dibangun konstruksi bahwa virus zika adalah virus yang berbahaya akibat pemberitaan di media massa secara global. Padahal, di Indonesia seharusnya yang dikhawatirkan adalah virus influenza, seperti flu burung serta virus dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Secara tiba-tiba pemerintah Brazil mengambil keputusan bahwa perempuan di sana tidak diperbolehkan hamil karena dikhawatirkan terinfeksi virus zika, karena akan menyebabkan microchepaly. Hal inilah yang harus dicari motifnya, padahal virus zika ditemukan sekitar 69 tahun lalu, tepatnya 1947," katanya.

Propaganda dengan virus ini, lanjutnya, akan menyebabkan gangguan psikologis bagi calon ibu maupun wanita yang ingin memiliki keturunan. Padahal, tidak ada landasan ilmiah yang meyakinkan dampak buruk dari virus zika tersebut.

Selan itu, virus zika juga digembar-gemborkan bisa ditularkan melalui hubungan seks. Kemudian ada kebijakan pemerintah di luar negeri yang menyarankan ketika berhubungan seks harus menggunakan pengaman atau kondom. "Jika begitu, maka virus zika ini berarti sama halnya dengan HIV/AIDS," katanya.

Kendati demikian, ia menambahkan harus ada pendekatan terhadap virus zika, DBD, chikungunya, yaitu pendekatan virusnya, pembawanya yaitu nyamuk, serta individu yang digigit nyamuk. Sedangkan virus zika dibawa Aegepty Albolopyctus.

"Saya menyarankan kepada masyarakat jangan cemas, karena virus zika ini kemungkinan ada beberapa pihak yang akan memanfaatkannya," kata dia. Virus zika sengaja dijadikan isu internasional agar bisa mematahkan perekonomian atau kestabilan suatu negara tertentu. "Karena hal ini mendekati tanda ancaman bioterorisme," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement