Selasa 09 Feb 2016 00:57 WIB

Petani Terpaksa Panen Dini

Areal persawahan
Foto: Panca/Republika
Areal persawahan

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Petani di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terpaksa memanen puluhan hektare tanaman padi yang terendam banjir luapan Bengawan Solo, Ahad (7/2).

Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khairuddin, mengatakan petani di desanya terpaksa memanen 20 hektare tanaman padi yang terendam banjir.

"Seharusnya baru panen dua pekan lagi. Tanaman padi yang dipanen paksa itu pun rata-rata mengalami penurunan produksi sekitar 30 persen, karena gabah yang hijau harus dibuang," katanya, Senin (8/2).

Tak hanya itu, ada pula 25 hektare sawah yang tak bisa dipanen karena terlanjur terendam luapan sungai Bengawan Solo.

"Perhitungan kerugian tanaman padi yang tenggelam bisa mencapai Rp650 juta, karena gagal panen," jelas dia.

Hal serupa juga terjadi di desa lain yakni Desa Kadungsari dan Lebaksari yang terpaksa memanen padinya.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro terus merangkak naik hingga mencapai ketinggian 14,28 meter (siaga II), pada Senin pukul 16.00 WIB.

"Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, masih akan terus merangkak naik, meskipun di daerah hulu Karangnongko, Kecamatan Ngraho, air Bengawan Solo mulai turun," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Solin

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement