REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menolak perkawinan sejenis atau lebih popular disebut LGBT (lesbian, gay, biseksual dan trandsgender/transeksual) mendapat dukungan penuh Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa.
Bahkan, menurut Ketua umum DKN Garda bangsa H Cucun Ahmad Syamsurijal, DKN Garda Bangsa siap berada di barisan paling depan untuk menjalankan keputusan tersebut. "Kita tidak dapat mentolerir perkawinan sejenis tumbuh di Indonesia," katanya kepada Republika di Jakarta, Senin (8/2).
Ia berharap, masyarakat tidak terjebak dengan isu-isu yang dimainkan LGBT. Ia menegaskan, LGBT adalah jargon yang dipakai untuk gerakan emansipasi di kalangan non-heteroseksual untuk berusaha mencari dukungan kepada khalayak bahwa kalangan minoritas dalam hal seksualitas masih terbatasi. "Islam dan agama-agama lainnya tegas melarang perkawinan sejenis," ucapnya.
Menurut H Cucun, langkah PKB menurunkan kiai-kiai kampung sebanyak 1000 orang untuk melawan pemikiran radikal juga harus diacungkan jempol. Ia pun berharap para kiai kampung juga dapat memberi pencerahan bagi para pelaku LGBT. "Saya yakin jika kiai-kiai kampung PKB dan Garda Bangsa bergerak beriringan maka LGBT akan dengan mudah kita patahkan. Tentunya harus mendapat dukungan masyarakat," tuturnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DKN Garda Bangsa, Nasirudin Cholil menilai keputusan Rakernas PKB terkait LGBT merupakan keputusan para kiai yang diambil melalui sidang yang sangat cermat. "Sudah selayaknya lah DKN Garda Bangsa mendukung langkah PKB yang dinaungi para kiai. Kita akan mengawal terus keputusan tersebut," katanya.
Bagi Garda Bangsa, kata Nasir, keputusan para kiai PKB menolak LGBT adalah keputusan final dan mengikat. Tidak ada toleransi bagi perkawinan sejenis di Indonesia."Kita akan bersatu dengan masyarakat jika ada indikasi dilakukannya perkawinan sejenis di teretorial NKRI," katanya.
Koordinator Pasukan KGB Garda Bangsa, Andi Sutomo menambahkan, LGBT tidak akan tumbuh subur jika masyarakat tidak salah menafsirkan arti toleransi. "Kita akan mengajak masyarakat kembali menolak perkawinan sejenis," ujarnya.