REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menganalisa, terdapat 11 kabupaten/kota yang terdiri dari 20 kecamatan di Sumatra Barat (Sumbar) yang berpeluang mengalami banjir dan longsor.
"Berdasarkan laporan Stasiun Klimatologi Sicincin, untuk wilayah Sumatra Barat, curah hujan pada Januari 2016 umumnya berpeluang hujan menengah (101-300 mm)," kata Kepala Pusdalops PB, BPBD Sumbar, R. Pagar Negara di Kota Padang, Sumatra Barat, Senin (18/1).
Namun, ia mengatakan, sejumlah daerah berpeluang mengalami curah hujan tinggi (301-400 mm) hingga sangat tinggi (401-500 mm). Ia menjabarkan, daerah yang kawasannya berpotensi mengalami curah hujan tinggi, yaitu Kabupaten Tanah Datar (Kecamatan X Koto dan Batipuh), Kabupaten 50 Kota (Kecamatan Koto Baru), Kabupaten Solok (Kecamatan Junjung Sirih), Kabupaten Dharmasraya (Sungai Rumbai), serta Kabupaten Padang Pariaman (Kecamatan Enam Lingkung, Patamuan, VII Koto Sei Sariak, 2x11 Kayu Tanam, Sintuk Toboh Gadang, Batang Anai, dan Lubuk Alung).
BPBD Sumbar, ia melanjutkan, sudah memantau melalui udara untuk melihat kondisi aliran sungai di daerah yang berpotensi mengalami longsor dan banjir bandang. Pemantauan, ia mengatakan, salah satunya di hulu sungai Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, Agam, Pasaman, Padang dan Tanah Darat beberapa waktu lalu.
Pagar menjelaskan, rata-rata hulu sungai menyempit sementara di bawah melebar. Menurutnya, hal tersebut berpotensi terjadi banjir sampai di daratan atau pemukiman.
"Kita sudah siapkan alat berat jika terjadi longsor, kalau di kabupaten bersangkutan tak memilik alat berat," tuturnya.