REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Badrodin Haiti menyatakan telah berkoordinasi dengan Kemenhub, dalam rangka mengurangi kepadatan kendaraan di tol Cipali. Salah satunya adalah dengan meminta Kemenhub untuk malarang truk-truk masuk tol mulai dari kemarin (Kamis 24/12) sampai Ahad.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Menhub. Sebab, Menhub baru akan melarang truk masuk tol dari tanggal 29 Desember sampai 1 Januari 2016.
''Kita minta untuk operasi truk ini tidak beroperasi dulu kecuali sembako. Hanya Menhub minta tanggal 29 Desember sampai tanggal 1 Januari. Kalau bisa kemarin sudah bisa diberlakukan, tapi Menhub minta tanggal 29 Desember, karena perlu sosialisasi dulu,'' kata Badrodin, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (25/12).
Menurut Badrodin, pembatasan truk itu dapat mengurangi kepadatan kendaraan. Karena permohonan pembatasan truk ditolak, kata dia, pihaknya sudah mengupayakan untuk mengurangi kendaraan yang masuk ke tol dengan menggunakan jalur-jalur arteri, dan bukan jalur lama serta jalan tol. ''Ini kan semuanya ingin masuk jalan tol sehingga macet,'' ujarnya.
Selain itu, lanjut Badrodin, ada ketidaksiapan di gerbang tol dari petugas yang menarik uang dan kartu di gerbang tol Cikopo dan Pejagan. Sehinga, ia menuturkan, petugas dan gerbang tol harus diperbanyak, sehingga tidak terjadi penumpukan.
Menurut Badrodin, ada perbedaan operasi lilin dengan operasi ketupat. Kalau operasi ketupat Polri mempersiapkan jalur-jalur alternatif, sementara operasi lilin tidak.
Namun, sebagai antisipasi, Badrodin mengungkapkan, tadi pagi pihaknya menambah personil yang seluruhnya dari Polda Metro, Polda Jabar, Polda Jateng serta Mabes Polri.
''Kita prediksi memang ada ketidaksiapan petugas. Harusnya kan di bantu dengan orang-orang di luar gerbang. Petugasnya juga perlu ditambah, gerbangnya juga termasuk orang yang membantu keluar gerbang. Karena saya liat sumber kemacetan di sana,'' ungkap Badrodin.