REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekitar 103 bus bantuan sudah dikerahkan untuk mengatasi terlantarnya calon penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi. Namun banyaknya calon penumpang fanatik (penumpang yang hanya mau naik bus yang biasa mereka naiki), membuat terminal masih dipadati calon penumpang hingga Kamis (24/12) siang.
Kepala UPTD Terminal Induk Kota Bekasi Fathikun mengatakan, membeludaknya penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi disebabkan penumpang fanatik yang tidak berminat menggunakan armada bus bantuan yang disediakan oleh UPTD Terminal Kota Bekasi.
"Beberapa penumpang yang ingin pulang kampung misalkan tujuan ke Garut, Tasik, Purwokerto, Purbalingga dan Wonosobo mengaku hanya ingin naik mobil bus yang menjadi favorit atau biasa digunakan seperti bis Primajasa, Budiman dan Sinar Jaya," kata Fatikhun di Kantor UPTD Terminal Induk Kota Bekasi, Kamis (24/12).
Fathikun mengakui bahwa penumpang untuk jurusan Jawa Barat dan Jawa Tengah memiliki fanatik tersendiri dengan armada bus yang biasa mereka gunakan untuk mudik. Sehingga, walaupun pihaknya sudah mempersiapkan sebanyak 103 armada bus bantuan, mereka tetap menunggu bus yang saat ini masih terjebak macet di tol Cikampek.
"Jadi, tepatnya bukan terlantar. Itu karena penumpangnya fanatik sama bus tertentu. Jadi sudah kami siapkan armada bus tambahan saja masih menunggu bus yang biasa mereka naiki," katanya.
Kemacetan panjang di tol Cikampek arah Jakarta, tepatnya di KM 38 tepatnya di Jalan Tol Delta Mas Cikarang, menurut Fathikun, menjadi penyebab armada bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang akan masuk ke Terminal Induk Kota Bekasi mengalami keterlambatan.