Rabu 11 Nov 2015 20:15 WIB

Jawa Bagian Selatan Diguncang Gempa Cukup Keras

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ilham
Alat pencatat gempa
Foto: antarafoto
Alat pencatat gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMKG telah melaporkan kejadian gempa bumi 5,6 SR dengan episentrum 120 kilometer Barat Daya Bantul, DIY pada Rabu (11/11) pukul 18.45 WIB. Pusat gempa terletak di Samudera Hindia dengan kedalaman 93 kilometer.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa itu tidak berpotensi tsunami. Sedangkan dari pantauan USGS (Badan Geologi Amerika Serikat) melaporkan gempa 5,9 SR dengan kedalaman 95,7 kilometer.

 

Ia mengatakan, guncangan gempa terasa keras di daerah-daerah selatan Provinsi DIY, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Timur. Beberapa daerah yang melaporkan bahwa masyarakat merasakan guncangan cukup keras meliputi Ciamis bagian selatan, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wates, Bantul, Wonosari, Kota Yogyakarta, Pacitan, dan Trenggalek selama 10 hingga 15 detik.

"Masyarakat berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan keras," ucap dia pada Rabu (11/11). Selain itu, masyarakat di daerah di utara Jawa Tengah juga merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah seperti Pekalongan, Semarang, Jepara, Kudus, Cirebon, Semarang, Solo dan lainnya. Bahkan, gempa juga dirasakan di Bandung.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa tersebut. Sedangkan berdasar pada intensitas, gempa dirasakan di IV MMI (Bantul, Yogyakarta, Klaten, Kebumen, Purworejo), III MMI (Cilacap, Temanggung), II MMI (Bandung). (Baca: Yogyakarta Kembali Diguncang Gempa)

Dengan intensitas gempa dirasakan IV MMI ke bawah, maka diperkirakan tidak banyak bangunan yang mengalami kerusakan berat. "Pendataan masih dilakukan. BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan," ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement