Senin 09 Nov 2015 19:48 WIB

Kubu Agung Syaratkan Munas untuk Rekonsiliasi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Upaya Rekonsiliasi Partai Golkar.Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono (kiri) usai rapai koordinasi menyikapi hasil putusan MA di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (22/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Upaya Rekonsiliasi Partai Golkar.Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono (kiri) usai rapai koordinasi menyikapi hasil putusan MA di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepengurusan Golkar hasil munas Ancol mensyaratkan pelaksanaan munas bersama sebagai syarat rekonsiliasi dualisme kubu Golkar. Ketua DPP Partai Golkar hasil munas Ancol, Dave Laksono menegaskan, sampai saat ini belum ada titik terang soal rekonsiliasi dua kubu Golkar karena kubu Aburizal Bakrie menolak untuk melaksanakan munas.

“Syarat utamanya munas aja lah, yang lainnya bisa kita diskusikan lagi, tapi yang paling utama itu harus munas,” kata Dave pada wartawan, Senin (9/11).

(Baca: Ical akan Sediakan Posisi Terhormat untuk Agung Laksono)

Putra Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Agung Laksono itu menambahkan, dalam kepengurusan hasil munas Bali juga sudah mulai muncul dorongan untuk munas. Dalam munas yang akan digagas ini, siapapun boleh maju dalam pertarungan merebutkan posisi ketua umum Golkar.

Menurut Dave, selama pelaksanaan munas tidak disepakati, belum tidak ada titik terang penyelesaian dualisme partai Golkar. “Sampai Pak Ical (Aburizal) dan Pak Agung udah mengatakan sepakat, kita bersatu untuk melaksanakan munas, baru di situ ada titik terang,” tegas dia.

(Baca: Kubu Ical: Munas Golkar Tergantung Putusan Menkumham)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement