REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dengan melihat skala kebakaran hutan dan lahan yang demikian luas akan sulit dipadamkan dalam rentang waktu sepekan atau dua pekan.
"Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin satu hingga dua minggu kedepan akan padam seluruhnya. Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (24/10).
Dia menambahkan, bencana kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan adalah bencana buatan manusia.
"Dapat dikatakan akibat ulah manusia karena diperkirakan 99 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan adalah disengaja," katanya.
Dengan demikian, tambah dia, bisa dikatakan pembakaran hutan dan lahan yang disengaja tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Namun demikian, BNPB mengimbau semua pihak tidak saling menyalahkan.
"Sekarang saatnya kita tidak saling menyalahkan tapi bagaimana mengatasinya secara cepat, dan semua upaya tengah dilakukan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Dia menambahkan, pada saat ini sebaran kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus meluas. Sementara itu, operasi pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan.
"Operasi pemadaman melalui udara dan juga melalui darat terus dilakukan," katanya.
BNPB juga tetap mengimbau warga menggunakan masker mengingat kualitas udara yang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan.