REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Penyelenggaraan ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2015 menarik perhatian Si Bujang, tokoh komik dari Minangkabau. Pasalnya, penyelenggara  tetap menggelar lomba balap tahunan ini di Sumatra Barat, meskipun hampir seluruh kabupaten/kota di daerah tersebut masih diselimuti kabut asap kiriman dari provinsi tetangga yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Si Bujang, merupakan tokoh komik dari Minangkabau yang biasa menyampaikan kritik sosial terhadap fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Di sejumlah media sosial, Si Bujang menyampaikan kritik penyelenggaraan TdS tersebut dengan hashtag #masihmelawanasap.

Dalam kartun atau komik strip pertama, Si Bujang terlihat bertegur sapa dengan salah satu peserta balap dari luar negeri di satu rute jalan. Dalam gambar, di sisi kiri pembalap tersebut terdapat plang jalan dengan tulisan, tanda lurus artinya ke jalur etape yang sedang diselimuti kabut asap, tanda kiri menuju ke puskesmas dan tanda kanan menunjuk hometown atau kampung halaman sang peserta balap. Dalam komik strip tersebut, Si Bujang berujar kepada pembalap yang sedang terbatuk, "Sebelah kanan langsung pulang mister, daripada nanti kena ISPA."

Kreator komik atau komikus Si Bujang, Iggoy El Fitra menjelaskan, dalam komik strip tersebut, Si Bujang menyampaikan sindiran dengan pilihan yang tertera di plang. Mau pergi ke puskesmas terdekat karena batuk-batuk, atau mau lanjut dengan menembus kabut asap yang menyelimuti sebagian besar kabupaten/kota di Sumbar. Atau, Si Bujang juga memberikan pilihan, pebalap bisa pulang kampung daripada berisiko terkena ISPA.

"Kita di Sumbar kan daerahnya beda-beda, paparan asapnya, ada yang paling parah ada yang biasa-biasa saja. Misal di Padang biasa saja, tapi Batusangkar pekat, nanti gimana mereka? Makanya kita bikin di situ, seolah-olah kita sindir," kata Iggoy di Padang, Sabtu (3/10).

Ikuti Whatsapp Channel Republika