REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak setuju dengan program dana aspirasi yang telah disahkan DPR. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Presiden menilai tak tepat DPR meloloskan program tersebut di tengah kondisi ekonomi yang sedang melemah saat ini.
Pratikno menjelaskan, perekonomian dalam negeri tengah lesu imbas dari situasi ekonomi global yang juga melemah. Pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama juga tak sesuai seperti yang ditargetkan. Rakyat tengah kesusahan akibat naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok.
"Presiden mengharapkan semua pihak untuk ikut prihatin dengan kondisi rakyat," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/6).
Di tengah kondisi tersebut, kata Pratikno, Presiden juga mengimbau semua pihak untuk ekstra hati-hati dalam mengambil kebijakan, utamanya yang berkaitan dengan anggaran.
"Dana aspirasi, kalau itu diartikan sebagai sebuah item belanja yang baru dan kemudian di luar program yang seperti direncanakan, ya itu jelas tidak bisa," kata mantan rektor Universitas Gadjah Mada tersebut.