REPUBLIKA.CO.ID, BONE -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi kampung halamannya di Dusun Bukaka, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/6). Pada kesempatan itu, Kalla juga mengunjungi sebuah Masjid Raya Watampone.
Kunjungan Kalla ke masjid raya Watampone pun beralasan. Sebab, masjid tersebut merupakan masjid peninggalan dari Kerajaan Bone yang akan segera dipugar. Menurut Mursyid Mustafa, arsitek masjid Raya Watampone, masjid ini sudah berdiri sejak 1944 dan dibangun oleh Raja Bone ke-32, La Mappanyukki Sultan Ibrahim MatinroE ri Gowa.
Dalam pemugaran bangunan masjid, bentuk arstitektur ruangan utama masjid akan tetap dipertahankan seperti semula dan tidak akan dibongkar. Renovasi rencananya hanya akan dilakukan di gedung belakang masjid untuk menampung jumlah jamaah yang semakin banyak.
Dengan total luas wilayah yang mencapai 7063 meter persegi, nantinya masjid tua ini akan dapat menampung jamaah hingga 2400 orang. Sebelum direnovasi, masjid tua ini hanya dapat menampung 1450 jamaah.
"Kita lakukan pembangunan karena kapasitasnya. Pengembangan yang kita lakukan tidak merubah konsep aslinya. Kubah hijau dipertahankan, dibungkus dengan pengembangan masjid besar," jelas Mursyid ditemui di Masjid Raya Bukaka, Watampone, Bone, Sabtu (6/6).
Menurut Mursyid, konsep pembangunan masjid ini nantinya akan berupa bangunan hemat energi yang akan memanfaatkan pencahayaan dari alam. Diperkirakan, rencana pemugaran masjid Raya Bukaka ini akan menelan dana hingga Rp 20 milyar dan akan selesai dalam tiga tahun.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun meminta agar masjid juga dapat bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat, seperti sebagai tempat menimba ilmu. Menurutnya, di Indonesia sendiri sudah terdapat sekitar 800 ribu masjid yang dibangun.
Di dunia ini pun, lanjutnya, hanya terdapat dua negara yang masyarakatnya turut membangun dan mengelola masjid, yakni hanya di Indonesia dan Pakistan.