Selasa 26 May 2015 18:02 WIB

Rekrutmen Calon Dirut KBS Digelar 29 Mei

Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYa -- Pengawas (Bawas) Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS-KBS) siap menggelar rekrutmen calon direktur utama PDTS-KBS pada 29 Mei hingga 8 Juni mendatang. Ketua Bawas PDTS KBS Heri Purwanto, mengatakan rekruitmen itu akan diumumkan melalui media massa.

Jika sudah ada peminat, selanjutnya para pelamar ini akan menjalani seleksi di Bawas. "Setelah itu, peserta akan menjalani seleksi lagi yang dilakukan oleh konsultan independen," katanya di Surabaya, Selasa (26/5).

Hasil dari konsultan independen itu, lanjut dia, akan diserahkan lagi ke Bawas PDTS-KBS. "Baru setelah itu, nama-nama yang masuk ke kami akan kami serahkan ke wali kota. Keputusan ada di wali kota," katanya.

Heri mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalokasikan anggaran untuk rekrutmen dirut BUMD yang bergerak dalam bidang konservasi satwa ini sekitar Rp 50 juta. Anggaran sebesar itu digunakan untuk konsultan independen dan juga pengumuman di media massa. Bawas menilai, anggaran sebesar itu sangat mepet, sehingga dilakukan upaya agar tetap bisa mencukupi.

"Anggaran untuk rekrutmen dirut tahun ini memang agak lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Ya saya memahami karena KBS terus merugi. Jadi perlu ada penyesuaian," katanya.

Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya, Mazlan Mansur meminta Bawas serius dalam menggelar rekruimen calon dirut PDTS KBS. Ia berharap dirut yang baru nantinya bisa mengelola kebun binatang kebanggaan warga Surabaya itu dengan lebih baik lagi.

Mazlan mengatakan tugas utama dari dirut terpilih nanti harus mampu mengelola KBS secara profesional. Artinya, sebagai lembaga konservasi, KBS dituntut untuk mampu mensejahterakan satwa yang ada didalamnya.

"Kalau soal profit oriented itu nanti dulu, yang penting bagaimana tidak ada lagi satwa-satwa yang mati dengan tidak wajar. Kemudian bagaimana kandang-kandang yang ada di KBS itu bisa lebih baik lagi. Sehingga satwa yang tinggal bisa lebih nyaman," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement