Kamis 21 May 2015 14:56 WIB

DKI Targetkan Bangun 300 Taman

Rep: c11/ Red: Angga Indrawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan selamat kepada pejabat yang usai dilantik untuk menjabat Administrasi di halaman kantor Balaikota Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan selamat kepada pejabat yang usai dilantik untuk menjabat Administrasi di halaman kantor Balaikota Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana akan membangun ratusan taman hingga beberapa tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat peresmian taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (21/5).

"Target kita ada 300, tahun ini saja kita berharap bisa menyelesaikan 60 taman, ada enam ditambah 54. Tahun depan bisa kita selesaikan 150 taman," ujar Ahok sapaan akrab Basuki di Jakarta, Kamis (21/5).

DKI memang meluncurkan enam taman di lima wilayah Kota dan satu di Kabupaten dalam waktu dekat. Diantaranya, Jakarta Utara di Kelurahan Sungai Bambu, Jakarta Timur di Kelurahan Cililitan, Jakarta Barat di Kecamatan Kembangan, Jakarta Pusat di Kelurahan Cideng yang akan diberi nama Taman Tidore, Jakarta Selatan di Kecamatan Cilandak dan di Kabupaten Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa.

Baru dua RPTRA yang diresmikan Ahok, yakni RPTRA Sungai Bambu dan Cilandak. Keseluruhan taman ditujukan kepada anak-anak, banyak fasilitas bermain yang dapat digunakan. Selain itu, taman juga dilengkapi dengan ruang Posyandu.

"Kita harapannya dapat mengurusi anak DKI dari janin sampai lansia. Kita ingin kesulitan tiap warga yang berbeda dan rumah tangga yang beda, dan mereka butuh adanya komunitas untuk mengetahui kebutuhan itu," ujar Basuki.

Ia melanjutkan, dengan terbentuknya taman, warga DKI sendiri nantinya akan terbentuk komunitas. Dari komunitas tersebut para warga dapat saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, taman dapat dijadikan tempat sebagai wadah pertemuan bagi warga.

"Selama inikan yang sulit itu organisasi dibagi atas PKK, LMK, ada dewan kota, adalagi itu yg posyandu lansia balita. Jadi terlalu banyak sekali, dengan adanya ini jadi semua kita kumpulkan," ujar Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement