Rabu 13 May 2015 18:38 WIB

KMP Kecam Ajakan Sekda Banten untuk Rampok APBD

Rep: C81/ Red: Bayu Hermawan
Provinsi Banten
Provinsi Banten

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Koalisi Merah Putih (KMP) Banten mengecam keras akan pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin, yang mengajak masyarakat untuk merampok APBD Banten. Menurut KMP, apa yang disampaikan Kurdi dalam video tersebut tak mencerminkan seorang aparatur Negara.

"Ada tiga tugas fungsi DPRD, salah satuinya pengawasan. Saya juga titip kepada teman-teman di badan anggaran (banggar), bahwa merampok anggaran, khusus itu uang rakyat tidak dibenarkan," kata ketua KMP Provinsi Banten, Budi Heriyadi, Rabu (13/5).

Bahkan, Budi yang juga ketua DPD Gerindra Provinsi Banten, akan mengajak seluruh anggota KMP untuk menolak Kurdi Matin melanjutkan jabatannya menjadi Sekda.

"Jika melanggar undang-undang, maka kita seluruh jajaran partai Gerindra tentu saja akan menolak," tegasnya.

Pernyataan Kurdi Matin tersebut di anggapnya tak mencerminkan seorang aparatur penyelenggara negara yang baik dan beretika. "APBD, baik itu yang diberikan pemerintah pusat atau hasil dari anggaran daerah, saya kira ini penting di amankan untuk kepentingan rakyat bersama," katanya.

Sebelumnya, masyarakat Banten sempat dihebohkan dengan beredarnya video Sekda Banten, Kurdi Matin, di media youtube dengan judul "SEKDA BANTEN AJAK MASYARAKAT MERAMPOK APBD BANTEN" dengan durasi 45 detik.

Video tersebut telah dilihat sebanyak 10 ribu kali yang di unggah pada tanggal 05 April 2015 dengan nama akun Nur Aini. Dalam video tersebut, Kurdi Matin berbicara dalam bahasa sunda "Makanya Banten itu lamun (kalau) urang (saya) ekstrem, dirampok APBD nya pun oleh orang Banten itu sah. Karena sebagian besar memanfaatkan potensi yang ada".

Kurdi Matin sendiri sempat membantah jika dirinya mengatakan seperti apa yang ramai dibicarakan khalayak umum. Ia mengatakan, jika masyarakat bisa menilai secara bijak menanggapi beredarnya video tersebut. "Secara umum masyarakat bisa melihat  secara gamlang apa yang saya bicarakan dalam video tersebut," katanya.

Menurutnya, jika cermat dan berpikiran jernih masyarakat bisa menilai secara objektif apa subtansi yang ia bicarakan dalam video tersebut.

"Adab saya sebagai birokrat dan sebagai muslim insyaallah akan saya pegang teguh," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement