Rabu 29 Apr 2015 10:02 WIB

Warga Australia Suarakan #BoycottIndonesia dan #BoycottBali

Panorama di Bali, ilustrasi
Panorama di Bali, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksekusi mati gelombang kedua rampung dilaksanakan. Delapan terpidana mati sudah menghadapi regu tembak, Rabu (29/4) dini hari WIB. Dua di antara terpidana mati, merupakan dua warga Australia. Kematian duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran mengundang reaksi keras warga Australia, setidaknya melalui jejaring media sosial.

Di linimasa, warga Australia kompak menyuarakan kecamannya kepada pemerintah Indonesia. #Boycott Bali dan #BoycottIndonesia kompak disuarakan. Akun twitter Jay Pettifer misalnya. "Close the Aust Consulate in Bali and up #Indonesia travel warning to DO NOT TRAVEL. #Boycottbali #Bali9," kicaunya di akun twitter @JDPettifer.

Hal senada juga diungkapkan akunTwitter William Chambers, @williamchambers. "All you need to do is #BoycottBali to show your disapproval. Go on holiday to Thailand or Vietnam and give your dollars them #bali9," tulisnya.

Kecaman juga langsung mampir ke akun Presiden Joko Widodo. Akun twitter Kenneth One, mengungkapkan kekesalannya kepada pemerintah Indonesia. Joko Widodo, sebutnya, akan merasakan imbas eksekusi mati berupa kehilangan turis yang datang ke Indonesia.

"@jokowi_do2 If u think drugs r a problem, wait til u see the impact of LOST TOURISM #BoycottIndonesia #MaryJaneVeloso," tulisnya melalui akun @kowloonsunday.

Sebelumnya, pemerintah Australia telah mengecam eksekusi mati yang dilakukan. Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dilansir ABC, Rabu (29/4), mengumumkan bahwa Duta besar Australia untuk Indonesia ditarik guna konsultasi menyusul eksekusi mati dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Pengumuman penarikan langsung hanya beberapa jam pascaeksekusi.

"Eksekusi yang kejam dan tidak perlu. Duta besar akan kami tarik untuk konsultasi," kata PM Abbott, Rabu (29/4).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan bahwa Paul Grigson. duta besar, akan kembali pada akhir pekan untuk membahas segala yang terjadi dalam hubungan Australia dan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement