REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta masuk dalam kota yang memiliki lalu lintas terburuk di dunia. Jakarta menduduki posisi 78 dari 100 kota yang dinilai paling buruk lalu lintasnya.
Jalan macet di Jakarta menjadi konsumsi sehari-hari masyarakatnya. Penelitian yang dilakukan oleh Castrol menyebut, para pengemudi di Jakarta setidaknya harus berhenti lalu kemudian jalan lalu berhenti lagi sebanyak 33.240 kali dalam satu bulan. Angka ini diperoleh dari rata-rata laju kecepatan dan jumlah kemacetan yang terjadi di Jakarta.
Berbeda dengan New York, para pengemudi di sana bisa melakukan perjalanan dua kali lebih cepat dari Jakarta dengan rata-rata 8,3 kilometer perjam. Selain itu, keadaan ini diperparah dengan setidaknya 1.000mobil dan motor baru yang tumpah ke jalan di Jakarta setiap harisnya.
"Kemacetan di Jakarta sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam waktu dekat kota akan lumpuh karena lalu lintas yang tak terurai," ujar CEO Castrol Paul Waterman, Jumat (17/4).
Paul mengatakan Indonesia harus melakukan langkah terobosan untuk bisa menyelesaikan persoalan macet ini. Perlu ada langkah pemberdayaan transportasi baru yang bisa mengakomodir tumpahnya kendaraan di jalan.