REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Political Communication (PolcoMM) Institute, Heri Budianto mengatakan sulit dipercaya jika Partai Demokrat akan memimpin Koalisi Merah Putih, yang merupakan kubu oposisi pemerintahan Jokowi-JK.
"Sebab Partai Demokrat memilili agenda sendiri dalam politik nasional saat ini," katanya, Kamis (19/3).
Agenda sendiri itu, membuat partai Demokrat menjadi bandul politik antara KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Peran itu, membuat partai besutan SBY itu menjadi rebutan dua koalisi tersebut.
"Akan tetapi, gaya berpolitik partai Demokrat tidak sembarangan dalam memberikan dukungan," ujarnya.
Ia menambahkan, kepemimpinan SBY membuat bekas partai penguasa itu, tak mungkin bersikap segamblang itu dalam memberikan dukungan. Melihat, SBY selalu penuh perhitungan dalam menentukan sikap.
"Apalagi sampai menjadi pemimpin di barisan oposisi. Bukan tipikal Partai Demokrat menjadi kelompok oposan," tandasnya.
Seperti diketahui, saat ini beredar kabar yang mengatakan jika Partai Demokrat tengah menjalin komunikasi dengan kelompok dari partai-partai oposisi untuk memimpin barisan di Koalisi Merah Putih (KMP).
Namun Sekertaris Fraksi Demokrat Didik Mukrtiyanto membantah hal itu. Menurutnya kedudukan partainya dalam barisan dua koalisi besar saat ini, tetap berada di tengah. Dikatakan Didik, sikap politik partainya, masih mengandalkan konsep penyeimbang.
"Partai Demokrat tidak ingin dicap seb-agai kelompok yang selalu ambil untung. Sikap kami sejak awal sudah terang benderang, tidak bergabung di KIH (Koalisi Indon-esia Hebat - barisan partai pendukung pemerintah), ataupun di KMP," kata dia, saat dihubungi, Kamis (19/3).