REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan gedung Jusuf Kalla School of Government bersama dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (7/3).
"Saya tersanjung JK School of Government ini berjalan dengan baik dan tentunya kita punya harapan baik ke depannya, bahwa kemajuan suatu negara sangat tergantung pada kualitas pendidikan masyarakat," kata JK.
JK berharap sekolah politik pemerintahan yang didirikan 15 Juli 2011 tersebut dapat memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan memimpin bagi para calon pemimpin bangsa.
"Pemerintah itu tugasnya bukan mengimbau tetapi pemerintah itu memberikan perintah. Maka kita harus betul-betul mempunyai kemampuan baik dalam menjalankan pemerintahan yang tidak hanya di pusat tapi juga di daerah," jelas Wapres.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap JKSG tersebut dapat setara dengan Lee Kuan Yee School of Public Policy di Singapura.
"Dengan adanya JK School of Government ini semoga bisa melahirkan lulusan birokrat yang mumpuni dan berkarakter," ujarnya.
JKSG merupakan sekolah yang didirikan sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi Jusuf Kalla atas upayanya meningkatkan sistem pemerintahan Indonesia. Kegiatan yang rutin diselenggarakan JKSG seperti riset dengan kluster tentang kepemimpinan, resolusi konflik dan pemerintahan lokal.
Kemudian pengembangan pembelajaran dengan mengaitkan kerangka teoritis dengan aplikasi praktis, seminar, workshop akademik serta pemberian scholarship dan fellowship. Bangunan Gedung JK School of Government di UMY berdiri di atas tanah seluas 6.700 meter persegi.
Bangunan ini memiliki lima lantai yang digunakan untuk ruang program pendidikan, ruang administrasi, ruang direktur Program Pascasarjana, ruang perpustakaan, serta ruang kelas.
Selain meresmikan gedung JKSG, Wapres juga menyampaikan 'keynote speech' dalam Seminar Nasional Pra-Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Gedung UMY.
Wapres tiba di Landasan Udara Adi Sucipto Yogyakarta pukul 08.30 WIB, dengan dijemput oleh Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan kembali ke Jakarta pada 13.00 WIB.