Rabu 04 Mar 2015 15:36 WIB

Pencarian AirAsia Dihentikan, Tim DVI Dikurangi

Petugas bersiap memindahkan badan pesawat AirAsia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3). (Antara/Zabur Karuru)
Petugas bersiap memindahkan badan pesawat AirAsia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai dikurangi karena proses pencarian jenazah kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 telah resmi dihentikan.

Kepala Tim DVI Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Budiyono di Surabaya mengatakan pada awal proses identifikasi jenazah jumlah anggota tim DVI mencapai ratusan, termasuk bantuan anggota dari berbagai negara asing.

Namun, setelah resmi dihentikannya proses pencarian jenazah kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 oleh Badan SAR Nasional, kini jumlah anggota yang berjaga di Rumah Sakit Bhayangkara hanya sebanyak 20 anggota.

"Iya, jumlah anggota tim DVI kini hanya ada 20 orang dari awalnya ratusan yang berjaga. Ini karena proses pencarian korban kecelakaan mulai dihentikan oleh Basarnas," ujarnya, Rabu (4/3).

Budiyono mengatakan, pengurangan anggota tim DVI juga dilakukan karena dengan tidak adanya proses pencarian korban oleh Basarnas, maka otomatis pengiriman jenazah ke RS Bhayangkara Polda Jatim juga tidak akan ada lagi.

Meski demikian, pihaknya mengaku Tim DVI akan selalu siap menerima dan melakukan identifikasi jenazah apabila suatu saat ditemukan lagi jenazah oleh nelayan atau warga yang ada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.

Budiyono mengatakan, selama dua bulan lebih melakukan proses identifikasi, Tim DVI telah menerima sebanyak 104 jenazah yang terdiri dari jenazah utuh dan bagian tubuh.

Dari jumlah itu, 98 dapat teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga korban dengan rincian 50 berjenis kelamin laki-laki, dan 44 perempuan. Sisanya tiga merupakan bagian tubuh dan satu bukan bagian tubuh manusia melainkan dari jenis primata.

Sementara itu, enam jenazah lainnya belum teridentifikasi dan masih berada di ruang pendingin RS Bhayangkara Surabaya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement